Oleh Ahmi Amalia Harahap pada Jumat, 20 Mei 2022 pukul 23.40 WIB
Bukan hanya
Revolusi milenial saja yang menjadi pusat perhatian di suatu public places akan
tetapi, ada juga Revolusi Teknologi digital yang semakin mengedepankan
perkembangan platform social media, dimana dengan adanya New Era Digital mampu menjadi hal pokok kehidupan sehari-hari yang
cenderung sebagai daya tarik kaum milenial untuk memulai sesuatu karya dengan
mengharapkan 3 tujuan utama era revolusi anak milenial yaitu dengan menciptakan
generasi multi daya, multi kreasi dan pastinya multi analogic. Sehingga
karakter yang diperlihatkan dari generasi di masa mendatang mampu untuk
menciptakan era teknologi yang pesat akan kecanggihan serta bijak dalam penggunaan.
Media sosial
tidak hanya digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dan berinteraksi, tetapi
juga sebagai alat ekspresi diri (self expression) dan pencitraan diri (self
branding). Seiring dengan kemajuan teknologi, maka semakin banyak media yang
dapat digunakan manusia untuk dijadikan alat dalam berkomunikasi,demikian pula
dengan media social diantaranya untuk berbagi pesan dengan banyak pengguna
media social itu sendiri, yaitu berupa berita (informasi), gambar (foto), dan
juga video. Media social pun juga merupakan wadah yang mampu menciptakan
bermacam bentuk komunikasi dan pemberian berbagai macam informasi bagi semua
kalangan masyarakat tanpa memandang kalangan maupun statusnya. Dengan media
social juga setiap individu dapat berkomunikasi dan berbagi informasi-informasi
kepada semua kalangan baik kaum milenial ataupun masyarakat.
Kehidupan
manusia pada era digital 4.0 ini berkembang sangatlah pesat. Hal tersebut
terlihat dari banyaknya media baru yang kini mulai muncul dan diminati oleh
masyarakat luas, baik itu didalam negeri maupun diluar negeri. Contoh media
baru yang muncul dan saat ini berkembang dengan pesat di Indonesia yakni
Tiktok, Instagram, Youtube, Twitter dan lain sebagainya. Namun, diantara
berbagai platform baru tersebut, media yang kini marak di gemari oleh generasi
milenial Indonesia adalah Tiktok.
Seperti yang
kita ketahui, perkembangan teknologi pada era ini juga membawa cara komunikasi
baru dalam social bermasyarakat. Kemunculan dari berbagai social mediapun
akhirnya merubah kehidupan masyarakat dalam berkomunikasi dan berkreasi. Sehingga
dalam hal ini social media sangat menarik untuk dibahas peranannya dan
pengaruhnya terhadap perubahan pola pikir, sikap, bahkan perilaku mereka kaum
milenial terutama di Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat.
Seiring dengan berkembanganya teknologi informasi dan komunikasi tentu kaum milenial tidak bisa untuk hanya berdiam diri saja. Karena terjadi suatu penerapan dimana platform media social sebagai sarana komunikasi antar individu, salah satunya adalah aplikasi Tiktok yang bahkan hingga sekarang sudah sangat tidak asing lagi ditelinga kaum milenial. Tiktok merupakan sebuah platform media berupa aplikasi yang menawarkan perpaduan antara video dan music dimana disana kita dapat menonton, mengedit dan membuat video yang dipadukan dengan music berdurasi 15 hingga 60 detik. Tidak heran lagi jika aplikasi ini sangat populer dikalangan kaum milenial karena penggunaannya dimana mewadahi content creator dalam mengkreasiakan animasi video.
BACA JUGA : Keributan Safa dan salah seorang NCTZEN, Menjadi Daya Tarik Warga Twitter.
Akan tetapi aplikasi ini tentu memiliki banyak pengaruh terhadap penggunaannya baik dari segi positive maupun dari segi negative, dimana pengaruh inilah yang perlu diperhatikan dan ditinjau oleh kaum milenial untuk menganalisa dampak dari sisi baik buruknya terhadap diri masing-masing (personal). Dilihat dari menu yang terdapat pada aplikasi tiktok yang meliputi for your page (fyp) dimana pada aplikasi tiktok kebanyakan penggunanya hanya memikirkan kesenangan pribadi tanpa memikirkan bagaimana dampaknya terhadap dirinya sendiri, adapun beberapa dampak negative diantaranya seperti :
- Pertama, sebagian content creator ingin membuat content yang mengandung unsur 18+ yang dimana pembuatan dari content tersebut mengakibatkan dampak yang buruk terhadap pengguna aplikasi tiktok dibawah umur.
- Kedua, adanya content video yang mengandung isu sara yang tidak pantas untuk dipertontonkan kepada khalayak umum terutama kepada anak yang memiliki rentang usia dibawah umur.
- Ketiga, adalah dampak yang ditimbulkan akibat penggunaan aplikasi tiktok yang berlebihan membuat karakter seseorang yang semulanya disiplin akan waktu dan kegiatan normative menjadi salah arah.
Adapun, sisi buruk dari kaum milenial adalah mereka mudah sekali terpengaruh oleh era digital revolusi teknologi yang semakin hari semakin canggih, mereka tidak tahu bahwa terciptanya suatu teknologi yang semakin canggih merupakan bentuk bantuan terhadap kelemahan yang mereka miliki dalam melakukan berbagai kegiatan. Sebagian dari mereka berpendapat bahwa teknologi dimasa kini yang semakin canggih membuat mereka menjadi semakin malas dalam melakukan berbagai rutinitasnya, akan tetapi maksud dan tujuan dari perkembangan teknologi yang semakin canggih justru ingin menuntun kita untuk lebih cerdas dan bijak dalam melakukan suatu tindakan dan kebijakan yang ditujukan untuk melatih diri dalam penggunaan aplikasi yang berkembang di era digital saat ini.
Kaum milenial sudah sangat terpengaruhi oleh penggunaan teknologi digital, dimana di masa sekarang kita lebih dituntut untuk selalu update reminder dalam penerapan teknologi digital yang dimana semuanya dapat digenggam dan dipermudahkan hanya dengan langkah instan. Sebagai generasi milenial di era digital revolusi teknologi seharusnya pandai dalam memilih sisi terbaik dari sebuah media social. Karena merujuk pada sebuah kata, yaitu ‘TRENDING’ tidak perlu melakukan hal-hal negative yang sama sekali tidak ada dampak baiknya terhadap orang lain terutama terhadap diri kita sendiri. Perlu kita ketahui bahwa Teknolgi informasi dan komunikasi yang semakin canggih ini dikembangkan oleh generasi milenial, apa salahnya jika kita menggunakan social media dengan sebagaimana mestinya ia digunakan.
Definisi Generasi Milenial yang sesungguhnya adalah generasi yang memberikan dampak dan perubahan dalam berbagai hal positive sehingga menimbulkan inovasi dan terobosan baru yang tentunya akan sangat bermanfaat untuk kedepannya, terutama bagi kaum pelajar di era milenial saat ini dituntut untuk menggunakan media social menjadi peluang karir, brand pendidikan juga kesuksesan, salah satu contohnya adalah menjadi start up bussines man dalam perkembangan wirausaha di kancah perkembangan teknologi.
Nazwa Shihab mengatakan “Apapun yang ditampilkan dilayar kaca akan melampaui generasi, akan mempengaruhi generasi, akan mempengaruhi negeri, akan mengubah watak orang yang melihatnya. Apapun itu yang tampil walaupun hanya 30 detik dilayar kaca itu bisa menempel dibenak orang bisa sampai 2-3 hari”. Jadilah generasi dengan bijak dalam mengolah arti digital mindset yaitu : logis dalam berpikir, cerdas dalam bertindak dan menghargai pengetahuan supaya tidak salah arah dan tidak salah kaprah di kemudian hari. Dari saya, “you affect the world by what you browse.” So… just do it !!
VBACA JUGA : Kantongi Kemenangan Kedua, Tim Thomas & Uber Indonesia Pastikan Lolos ke Perempat Final Thomas & Uber Cup 2022
0 Komentar