Sumber gambar: CNBC Indonesia
Ditulis oleh: Nur Badarul Nashiroh
Depok, 2 November 2023 - Konflik berkepanjangan antara Gaza dan Israel kembali menjadi sorotan dunia baru-baru ini, memicu kekhawatiran global terkait stabilitas di Timur Tengah. Ketegangan antara keduanya tidaklah baru, tetapi serangkaian peristiwa terkini telah menyebabkan eskalasi yang meningkat, menambah kecemasan akan dampak kemanusiaan yang melibatkan warga sipil yang tak berdosa.
Serangan
bom belum lama kembali terjadi pada selasa 31 Oktober waktu malam hari lalu. Dilaporkan
terdapat sekitar 50 orang tewas dan 150 orang lainnya terluka akibat gempuran
yang membombardir kawasan kamp pengungsi Jabalia Palestina di Utara Gaza.
Serangan
ini terjadi setelah milisi Hamas dan pasukan Israel kembali mengalami
pertempuran panas di Wilayah Utara Gaza. Berdasarkan penuturannya, militer
Israel berdalih bahwa serangan ini dilakukan demi memporak-porandakan milisi
Hamas.
Kamp
Jabalia sendiri merupakan kamp pengungsi yang memiliki luas sejauh 1,4
kilometer, dan telah menjadi rumah untuk berlindung bagi 116 ribu warga
Palestina sejak perang antara Israel dan Hamas kembali pecah sejak 7 Oktober
lalu.
Sejauh
ini, Kementerian Dalam Negeri Palestina menyebutkan jumlah total korban gugur
dan terluka terdapat sebanyak 400 orang. Selain itu, Juru bicara Kementerian
Dalam Negeri Palestina, Iyad Al Bazum, menyatakan seluruh komplek perumahan di
jalur Gaza telah hancur.
"Bangunan
ini menampung ratusan warga. Angkatan udara pendudukan menghancurkan distrik
ini dengan enam bom buatan Amerika Serikat (AS). Ini adalah pembantaian terbaru
yang disebabkan oleh agresi Israel di Jalur Gaza," ungkap Iyad Al Bazum,
dilansir dari Middle East Eye, Rabu (1/11/2023).
Konflik
ini memberikan dampak yang sangat merugikan bagi para warga sipil kedua belah
pihak. Khususnya di Wilayah Gaza, yang sudah lama menderita akibat blokade
ekonomi dan kekurangan sumber daya, kini menghadapi situasi yang semakin sulit.
Korban termasuk anak-anak dan perempuan, menjadi korban tidak langsung dari
konflik ini dengan terbatasnya akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan,
dan kebutuhan dasar lainnya.
Dalam
menanggapi konflik ini, penting untuk memahami bahwa perdamaian jangka panjang
memerlukan komitmen dan langkah-langkah nyata dari kedua belah pihak.
Pembangunan kepercayaan, dialog terbuka, dan solusi politik yang adil akan
menjadi kunci untuk mengakhiri konflik berkepanjangan ini dan memastikan
kedamaian kepada seluruh pihak.
0 Komentar