Penulis: Rahmania Khoirotunnisa
Sumber Gambar: Nazwa Aulia Fadira
Depok, 23 Juli 2024 - Nazwa Aulia Fadira, mahasiswi Universitas BSI Kampus Cikampek, Jurusan Sistem Informasi berhasil raih prestasi juara harapan 1 pada Pekan Seni Mahasiswa Daerah (PEKSIMIDA) Provinsi DKI Jakarta tahun 2024. Kategori lomba yang diikuti ialah penulisan cerita pendek (cerpen) yang berjudul "Warna-warni" dan dilaksanakan di Universitas Gunadarma Kampus D.
Perlombaan PEKSIMIDA tahun 2024 yang diadakan langsung oleh pemerintah serta dikhususkan bagi mahasiswa aktif ini menarik perhatian Nazwa, terlebih ia juga ingin mencoba hal baru dengan menjadi perwakilan Universitas BSI dan mengharumkan namanya.
Berawal dari hobi membaca dari kecil dan mulai menulis di umur 12 tahun ketika SMP, Nazwa mengaku kehadiran aplikasi Wattpad yang cukup populer di kala itu jadi pilihan terbaik untuk menyalurkan hobinya. Dari aplikasi tersebut juga ia menjadi banyak membaca serta melihat author (penulis) yang keren sehingga termotivasi untuk memulai menulis cerita.
"Waktu itu aplikasi Wattpad cukup populer dan kebetulan aku suka baca dari kecil. Buku fisik makin kesini makin mahal, sehingga membaca dalam bentuk digital menjadi pilihan yang lebih murah," kata Nazwa ketika diwawancarai pada hari Selasa (22/07/2024).
Tema cerpen diberikan pada hari H sehingga ia langsung mempersiapkan dengan brainstorming ide dalam waktu yang singkat dan cepat. Nazwa mengawali dengan mencari isu happening yang berkaitan dengan keberagaman, hingga terpilihlah topik ras dan warna kulit dengan genre fantasi.
Mengusung tema "Inspirasi dalam Keberagaman" cerpen ini menceritakan tentang indahnya kehidupan bila semua bersatu membentuk keharmonisan dan tidak membeda-bedakan hanya karena warna kulit saja. Berfokus pada cerita simpel yang memiliki makna layaknya dongeng anak kecil, Nazwa berusaha untuk membuat cerpen dengan gaya bahasa serta adegan sesederhana mungkin agar dapat dimengerti oleh semua kalangan.
Nazwa diberikan waktu selama 6 jam dimulai pukul 09.00-15.00 WIB dalam lombanya, yang sudah termasuk waktu makan siang atau ishoma. Ia memutuskan untuk tidak ambil waktu ishoma karena menurutnya fokusnya akan hilang dan sulit untuk mengembalikannya sehingga imajinasinya tidak akan nyambung. Tidak ada strategi khusus, menurutnya konsisten latihan menulis cerpen dengan berbagai tema juga genre membantunya terbiasa menggarap alur cerita dan karakter keseluruhan dalam waktu yang cepat.
Tentunya Nazwa merasa senang dan tidak menyangka karena bisa memenangkan
perlombaan. Awalnya ia merasa kurang percaya diri atas karyanya setelah melihat
lawannya yang berasal dari universitas terkemuka bahkan terdapat dari jurusan
Sastra Indonesia. Nazwa juga cukup minder dan takut ketika mengikuti lomba
menulis sebelumnya, tapi kali ini ia berusaha berani dan akhirnya Nazwa
berhasil mengharumkan nama Universitas BSI dengan kemenangannya.
0 Komentar