Ditulis oleh: Novi Ramadona Fitriyani
Sumber gambar: Jubi.id
Jakarta, 5 Agustus 2024 - Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik Hamas, meninggal dunia di Teheran pada Rabu, 31 Juli 2024. Ketika itu, ia berada di sebuah wisma pemerintah Iran dalam rangka menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian. Tak lama setelah meninggalkan pelantikan pada Selasa, 30 Juli 2024, Haniyeh bersama pengawalnya tewas dalam insiden misterius.
Awalnya, penyebab kematian dilaporkan oleh New York Post bahwa Haniyeh tewas akibat bom selundupan. Namun, hal ini dibantah oleh Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) pada Sabtu, 3 Agustus 2024, setelah melakukan penyelidikan menyeluruh bahwa Haniyeh tewas karena proyektil jarak pendek yang membawa sekitar 7 kilogram bahan pendek. Proyektil tersebut diluncurkan dari luar kediaman wisma tamu tempat Haniyeh bermalam.
Hingga berita ini diturunkan, Israel tidak mengkonfirmasi atau menyangkal keterlibatan mereka dalam serangan tersebut. Sementara itu, Amerika Serikat menyatakan tidak mengetahui atau terlibat dalam pembunuhan Haniyeh.
Perwakilan Hamas di Iran, Khaled Qaddoumi, seperti yang dilaporkan Anadolu pada Sabtu (3/8/2024), mengatakan asumsi tersebut berdasarkan kerusakan pada langit-langit dan dinding ruangan yang menunjukkan kemungkinan serangan serangan roket atau proyektil dari luar. “Namun, masalah ini diserahkan kepada laporan teknis, tim teknis bekerja keras untuk mendapatkan fakta, jadi masih terlalu dini untuk menyampaikan penilaian apapun terkait masalah ini,” katanya.
Namun, spekulasi semakin mencuat bahwa Iran mungkin akan merespons
secara militer dengan skala yang lebih besar. Jika versi IRGC benar, serangan
ini menunjukkan kelemahan besar dalam keamanan Iran, Iran kalah dalam hal
peperangan elektronik, terutama dalam penyadapan sinyal dan komunikasi. Jika
proyektil benar ditembakkan ke arah kamar Haniyeh, pelakunya harus memiliki
pengetahuan mendalam tentang bangunan dan pergerakan Haniyeh.
0 Komentar