Sumber
Gambar: X/@jackjackparrr
Ditulis oleh: Dhaniel Faturahman
Bekasi, 18 Februari 2025 – Media sosial X dalam beberapa hari terakhir diramaikan oleh tagar
#IndonesiaGelap. Tidak hanya menjadi trending topic, tetapi tagar ini juga
mencerminkan kekhawatiran warganet terhadap berbagai persoalan sosial, politik,
dan ekonomi yang tengah terjadi di Indonesia. Fenomena ini muncul sebagai
respons terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap kontroversial, memicu
gelombang protes yang meluas di dunia maya dan aksi di lapangan.
Tagar #IndonesiaGelap
pertama kali diinisiasi oleh akun X @barengwarga dan @BudiBukanIntel, sebelum
akhirnya mendapatkan dukungan luas dari warganet, tokoh publik, hingga aktivis
sosial. Hingga artikel ini ditulis, tagar tersebut telah digunakan dalam lebih
dari 792.000 unggahan di X.
Dilansir dari Kompasiana,
Selasa, 18 Februari 2025, gerakan #IndonesiaGelap muncul sebagai bentuk protes
terhadap sejumlah kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil
Presiden Gibran Rakabuming Raka. Salah satu kebijakan yang memicu reaksi publik
adalah Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran.
Inpres ini
menginstruksikan kementerian dan lembaga untuk melakukan efisiensi dalam
belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025. Kebijakan ini mendapat respons
beragam, terutama dari mahasiswa dan kelompok sipil yang khawatir pemangkasan
anggaran akan berdampak pada layanan publik.
Gerakan #IndonesiaGelap
mengusung beberapa tuntutan utama yang dirangkum dalam akronim
"PENTOL":
- Polisi Diberesin: Mendorong reformasi di tubuh kepolisian untuk menghapus impunitas dan praktik korupsi.
- Energi Buat Rakyat: Menyoroti kelangkaan gas LPG 3 kg yang berdampak pada kehidupan masyarakat.
- Naikkan Taraf Hidup Rakyat: Mengkritisi pemotongan anggaran di sektor vital seperti pendidikan dan kesehatan.
- Tunaikan Tukin Dosen, Guru, dan ASN: Menuntut pencairan tunjangan kinerja bagi pegawai negeri dan tenaga pendidik yang mengalami keterlambatan.
- Output MBG Diperbaiki: Meminta perbaikan manajemen dalam sistem pemerintahan.
- Lawan Mafia Tanah dan Lengserkan Pejabat Tol: Menuntut tindakan tegas terhadap kasus korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.
Selain viral di media
sosial, tagar #IndonesiaGelap juga memicu aksi demonstrasi di berbagai daerah.
Ribuan mahasiswa turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi mereka terhadap
kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan masyarakat.
Dilansir dari
Jakarta(Antara), Senin, 17 Februari 2025 massa mahasiswa melakukan unjuk rasa
bertajuk "Indonesia Gelap" di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Koordinator Pusat BEM SI,
Satria, menyatakan bahwa aksi "Indonesia Gelap" merupakan bentuk
protes terhadap program-program pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada
rakyat.
"Aksi Indonesia
Gelap ini menjadi salah satu bentuk protes besar terhadap kebijakan pemerintah
yang tidak berpihak pada rakyat dan kebutuhan dasar seperti pendidikan,
agraria, serta keadilan sosial," ujarnya.
Massa aksi menyampaikan
sejumlah tuntutan, antara lain:
- Mewujudkan pendidikan gratis, ilmiah, dan demokratis serta membatalkan pemangkasan anggaran pendidikan yang dinilai merugikan sektor pendidikan.
- Mencabut proyek strategis yang bermasalah dan mewujudkan reforma agraria sejati, mengingat banyaknya proyek strategis nasional (PSN) yang dianggap sebagai alat perampasan tanah rakyat.
- Menolak revisi Undang-Undang (RUU) Minerba yang dianggap sebagai alat untuk membungkam kritik terhadap kampus dan dunia akademik serta menuntut penghapusan multifungsi TNI yang dinilai berpotensi menciptakan represi dan menghambat kehidupan demokratis.
- Mencabut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, yang dianggap sebagai ancaman terhadap isu-isu penting bagi rakyat, seperti pendidikan dan kesehatan.
- Mengevaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar tepat sasaran dan tidak menjadi alat politik semata.
- Merealisasikan anggaran tunjangan kinerja dosen untuk meningkatkan kesejahteraan akademisi dan kualitas pendidikan.
Seiring meningkatnya
eskalasi gerakan ini, berbagai pihak menantikan bagaimana pemerintah akan
merespons tuntutan yang disuarakan oleh masyarakat. Hingga saat ini, belum ada
pernyataan resmi dari pemerintah terkait tuntutan yang diajukan dalam gerakan
#IndonesiaGelap.
0 Komentar