Ditulis oleh: Dhaniel Faturahman
Sumber Gambar: Suara.com
Bekasi, 15 April 2025 – Indonesia mendapat kehormatan menjadi tuan rumah Joint Commission Meeting on Asia and the Pacific (CAP) serta Commission for South Asia (CSA) di pertemuan ke-37 pada tahun 2025. Acara bergengsi ini akan digelar di Jakarta dan menjadi wadah strategis bagi negara-negara anggota untuk berdiskusi soal pengembangan sektor pariwisata yang berkelanjutan. Ratusan peserta dari berbagai negara diperkirakan hadir, mulai dari delegasi pemerintahan, organisasi internasional dan regional, mitra afiliasi, akademisi, hingga pelaku industri pariwisata dunia.
Dilansir dari CNN Indonesia pada 15 april 2025, forum CAP-CSA 2025 bukanlah pertemuan biasa. Agenda ini merupakan bagian dari rangkaian forum internasional yang bertujuan untuk memperkuat kolaborasi negara-negara Asia Timur, Pasifik, dan Asia Selatan dalam mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan. Dalam pertemuan tersebut, akan dibahas laporan pelaksanaan program UN Tourism di kawasan tersebut, serta penyusunan rencana kerja untuk tahun 2025 dan rencana jangka menengah tahun 2026.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Widiyanti, menyambut positif penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah. Dalam konferensi pers di Jakarta, Widiyanti menekankan bahwa ini adalah kesempatan besar untuk tidak hanya menjadi tuan rumah yang ramah, tapi juga menjadi pemimpin dalam diskusi global tentang masa depan pariwisata dunia.
“Sebagai tuan rumah, Indonesia memiliki kesempatan emas untuk menunjukkan kepemimpinan dalam membangun pariwisata yang lebih inklusif, inovatif, dan berkelanjutan," kata Widiyanti, dikutip dari Suara.com.
Menurutnya, pembangunan pariwisata tidak bisa hanya dinilai dari seberapa banyak jumlah wisatawan yang datang, tetapi juga dari dampak positifnya terhadap lingkungan, budaya lokal, serta kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, Indonesia ingin menjadikan forum ini sebagai ruang terbuka untuk bertukar gagasan dan solusi tentang pengembangan pariwisata yang lebih manusiawi dan berdampak jangka panjang.
Seperti dilaporkan oleh TeraNews.id, acara ini akan melibatkan berbagai pihak, mulai dari negara-negara anggota UN Tourism, mitra afiliasi, organisasi regional, hingga para pakar dan pelaku industri pariwisata dunia. Kehadiran mereka di Jakarta diharapkan mampu membuka ruang kolaborasi antar negara serta mendorong lahirnya kebijakan-kebijakan baru dalam dunia pariwisata.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif saat ini tengah mempersiapkan segala kebutuhan teknis dan substansi untuk mendukung kelancaran forum tersebut. Di antaranya adalah penyediaan infrastruktur, keamanan, akomodasi untuk para peserta, hingga promosi potensi pariwisata nasional. Menurut keterangan resmi dari Kemenparekraf, penyelenggaraan forum ini juga menjadi ajang penting untuk memperkenalkan keindahan alam, kekayaan budaya, dan keramahan masyarakat Indonesia kepada dunia internasional.
“Mari bersama-sama sukseskan CAP-CSA 2025 dan perkuat posisi Indonesia sebagai destinasi terdepan di dunia,” tutup Widiyanti dalam pernyataan resminya, seperti dikutip dari DetikTravel.
Sebelumnya, Indonesia juga telah aktif dalam forum-forum regional lainnya, termasuk ASEAN Tourism Forum 2025 yang diselenggarakan di Johor Bahru, Malaysia. Keterlibatan aktif ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk terus membangun reputasi global di sektor pariwisata dan memperkuat diplomasi budaya melalui kerja sama internasional.
Pemerintah menaruh harapan besar pada penyelenggaraan Forum Pariwisata Global 2025 di Jakarta, tak hanya sebagai ajang memperluas kerja sama internasional, tetapi juga sebagai langkah konkret untuk mendorong kemajuan pariwisata nasional. Forum ini diharapkan menjadi fondasi baru dalam membangun sektor pariwisata yang lebih kuat, adil, dan berkelanjutan.
0 Komentar