Kerusuhan di LA: Demonstrasi Meluas, Jurnalis Tertembak


Ditulis Oleh : Khairunnisa Zabrina Salsabila

Sumber Gambar : CNBCINDONESIA



Depok, 09 Juni 2025 – Kerusuhan yang terjadi di Los Angeles pada tanggal 7 – 9 Juni 2025 menyebabkan keresahan di masyarakat. Kerusuhan ini merupakan hari ketiga aksi protes yang dipicu oleh kebijakan pejabat imigrasi, yang menyebabkan puluhan penangkapan terhadap imigran ilegal dan anggota geng. 



Kebijakan imigrasi baru dari Presiden Trump yang semakin ketat juga memicu solidaritas komunitas imigran untuk ikut berdemonstrasi. Kebijakan ini diumumkan di Gedung Putih pada Sabtu malam pada 08 Juni 2025. Presiden Trump menurunkan 2000 Garda Nasional dan pasukan khusus untuk mengendalikan situasi.



"Dalam beberapa hari terakhir, massa yang brutal telah menyerang petugas ICE (Imigrasi dan Bea Cukai AS) serta agen penegak hukum federal yang tengah menjalankan operasi deportasi di Los Angeles, California," ujar Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt, dalam pernyataan resminya, dikutip dari CNBC International, Minggu (8/6/2025).


Gubernur California Gavin Newsom mengkritik langkah Trump yang mengerahkan Garda Nasional California. Ia menilai tindakan ini sebagai upaya untuk memicu ketegangan, sekaligus melanggar kedaulatan negara. 


"Kami tidak punya masalah sampai Trump terlibat," ujar Newsom dalam unggahannya di X.


"Ini pelanggaran serius terhadap kedaulatan negara, mengobarkan ketegangan sambil menarik sumber daya dari tempat yang sebenarnya dibutuhkan. Batalkan perintah itu. Kembalikan kendali ke California," sambungnya pada unggahan di X. 


Kerusuhan di Los Angeles merupakan yang terbesar dan paling berkelanjutan dalam serangkaian protes terhadap kebijakan imigran Trump, meskipun sebelum ini sudah sering terjadi kerusuhan. 


Aksi protes berubah menjadi kerusuhan, dengan pembakaran toko, penjarahan, dan bentrokan antara demonstran dan polisi. Kerusuhan ini menyebabkan kerusakan terdapat tiga mobil hancur terbakar, sementara sementara dua lainnya mengalami kerusakan parah di pusat kota Los Angeles, yang saat itu tengah diterpa kerusuhan. Bahkan jalanan yang bebas hambatan harus terhenti lebih dari satu jam sebab puluhan orang memadati jalan raya. 


Pemberontakan yang awalnya terbatas pada konfrontasi antara agen federal dari Departemen Keamanan Dalam Negeri dan bahkan seorang jurnalis media Australia tertembak peluru karet saat meliput demo secara live, memicu protes keras dari pemerintah Australia. 


“Anda menembak reporter!” kata juru kamera 9 News, seperti dikutip dari 9 News. 


Walikota Los Angeles menyerukan ketenangan dan mendukung evaluasi tindakan aparat yang dianggap berlebihan oleh organisasi HAM. Demonstran masih menuntut reformasi kepolisian, penghapusan diskriminasi rasial, dan perlindungan hak-hak warga imigran. 


Estrella Corral, seorang pengunjuk rasa lainnya, menambahkan, mereka marah karena para migran yang tidak bersalah diculik oleh petugas imigrasi bertopeng. 


"Ini komunitas kami, dan kami ingin merasa aman," ujarnya Estrella kepada AFP.


ketua DPR Mike Johnson dari Partai Republik menyatakan tidak khawatir dengan penolakan tersebut, ia kemudian menuduh Newsom tidak mampu atau tidak mau melakukan apa yang diperlukan. 


Sedangkan para demonstran menyatakan, pengarahan pasukan tersebut lebih bernuansa intimidasi daripada untuk menjaga ketertiban.


"Protes ini berlangsung damai. Tidak ada yang mencoba melakukan kerusakan apapun saat ini, tetapi Anda melihat Garda Nasional dengan senjata besar berdiri di sekitar mencoba mengintimidasi warga Amerika agar tidak menggunakan hak amandemen pertama kami," ujar Thomas Henning, salah seorang demonstran. 


Disisi lain, David Huerta, pemimpin serikat buruh SEIU California, dilaporkan mengalami luka saat ditangkap pada Jumat lalu saat memantau aksi protes. Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menuduh Huerta telah menghalangi petugas federal. 


Posting Komentar

0 Komentar