Ditulis Oleh: Khairunnisa Zabrina Salsabila
Sumber Gambar: OKEZONE.COM
Jakarta, 04 Agustus 2025 – Menjelang Hari Kemerdekaan RI ke 80, pengibaran bendera bajak laut "Straw Hat" dari anime One Piece viral di media sosial dan menjadi sorotan publik. Aksi ini dilakukan oleh komunitas penggemar anime sebagai bentuk protes simbolik terhadap kondisi sosial dan politik di Indonesia. Diketahui dalam serial anime One Piece, para bajak laut mengibarkan bendera mereka untuk melambangkan kebebasan dan memberontak terhadap Pemerintah Dunia yang otoriter, namun hal ini menjadi pro dan kontra di beberapa kalangan.
Warganet ramai membahas aksi ini di berbagai platform digital. Sebagian mengkritik karena dianggap tidak menghargai simbol negara, sementara lainnya membela dengan alasan ekspresi dan kritik sosial. Menko Polkam Budi Gunawan meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi gerakan tersebut.
"Sebagai bangsa besar yang menghargai sejarah, sepatutnya kita semua menahan diri untuk tidak memprovokasi dengan simbol-simbol yang tidak relevan dengan perjuangan bangsa," kata Budi, dilansir Antara, Sabtu (2/8/2025).
Budi berharap masyarakat menghargai dan menghormati jasa para pahlawan dalam momentum HUT ke-80 RI. Dia mengatakan hal itu dapat dilakukan dengan tidak merendahkan bendera Merah Putih, yang menjadi simbol dan identitas negara. Sementara ketua MPR RI Ahmad Muzani merespons soal maraknya pengibaran bendera anime One Piece menjelang 17 Agustus. Muzani meyakini kecintaan masyarakat terhadap Merah Putih tidak akan terganti.
"Saya kira kecintaan rakyat Indonesia kepada Merah Putih tidak akan tertukar dengan apa pun. Saya meyakini itu," kata Muzani di gedung MPR RI, Jakarta, Minggu (3/8/2025).
Bendera One Piece sendiri bukan sekadar kain bergambar tengkorak dan tulang, melainkan sebuah simbol kehormatan, tekad, dan identitas. Bendera yang menampilkan tengkorak dengan senyum lebar, mengenakan topi jerami, serta dua tulang bersilang di belakangnya. Memang terkesan sederhana, namun makna didalamnya sangat mendalam, hidup dengan bebas, mengejar impian tanpa batasan aturan dunia.
Bendera tersebut mendeklarasi kebebasan, hal ini menjadi alasan sebagian orang mengibarkan bendera tersebut bersama dengan berkibarnya bendera merah putih. Seperti salah satu unggahan yang diposting oleh salah satu pengguna media sosial X menanggapi berkibarnya kedua bendera tersebut.
"Merah putih di atas, one piece di bawah. Tetap cinta dengan negaranya, tapi tidak dengan pemerintahnya. Merah putih terlalu suci di negara yg rusak. Semoga sampai ke rezim.. Fenomena Bendera One Piece Jelang HUT RI Ke 80: Sebagai Simbol Matinya Keadilan dan Kekuasaan yang Korup," tulis pengguna akun @Anak__Ogi di X.
Di tengah perbedaan pendapat mengenai pengibaran bendera dari manga dan anime One Piece tersebut, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sempat mengenakan pin bajak laut topi jerami 'Mugiwara' saat menghadiri debat keempat Pilpres 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1./2024).
Hal ini juga mendapat respon positif dari Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto tidak mempersoalkan aksi pengibaran bendera One Piece oleh warga jelang perayaan kemerdekaan RI ke-80.
“Menurut saya dalam negara demokrasi ekspresi itu wajar, sejauh itu tidak bertentangan dengan konstitusi,” ujarnya saat melakukan kunjungan kerja di Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Bahkan hal ini mengundang media internasional seperti South China Morning Post dan Anime News Network juga ikut menyoroti fenomena ini, menyebutnya sebagai gabungan budaya pop dan pernyataan politik. Pakar budaya dan digital menyebut aksi tersebut sebagai bentuk "digital civil disobedience" yang menunjukkan keresahan generasi muda terhadap kepemimpinan dan kebijakan negara.
Kepolisian menghimbau masyarakat agar tetap menjaga ketertiban dan tidak menggantikan bendera Merah Putih dengan simbol lain dalam rangkaian peringatan kemerdekaan. Meski kontroversial, fenomena ini dianggap sebagai tanda meningkatnya partisipasi politik generasi muda melalui budaya populer.
0 Komentar