Fenomena Game Roblox: Himbauan Menteri Pendidikan untuk Orang Tua Lebih Waspada

 

Ditulis Oleh: Lewi Andra Kurniawan 

Sumber Gambar: CNN Indonesia



Cikarang, 7 Agustus 2025 – Popularitas Game online Roblox di kalangan anak-anak kembali menuai perhatian. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyampaikan himbauan kepada para orang tua untuk lebih berhati-hati terhadap potensi bahaya yang tersembunyi di balik game yang tengah digemari ini.


Roblox sendiri merupakan sebuah platform game online sekaligus sistem untuk membuat permainan atau game, yang memungkinkan para penggunanya merancang dan memainkan game buatan pengguna lainnya. Platform ini didirikan oleh David Baszucki bersama mendiang Erik Cassel pada tahun 2004 dan diluncurkan secara resmi pada 2006. Roblox menyediakan berbagai jenis permainan buatan komunitas dalam beragam genre, seperti balapan, role-playing, simulasi, hingga tantangan rintangan.

Platform ini dapat diakses secara gratis, namun menawarkan pembelian dalam game melalui mata uang virtual bernama "Robux". Hingga Agustus 2020, Roblox mencatat lebih dari 164 juta pengguna aktif bulanan, dengan lebih dari setengah anak-anak di bawah usia 16 tahun di Amerika Serikat turut bermain di platform ini.


Menurut Abdul Mu’ti selaku Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Roblox menyimpan sejumlah konten yang belum layak dikonsumsi anak-anak. “Terkadang anak-anak meniru apa yang mereka lihat, sehingga praktek kekerasan yang ada di berbagai game bisa memicu kekerasan dalam kehidupan sehari-hari anak,” ujar Abdul Mu'ti dikutip dari Liputan6.com pada Senin, 4 Agustus 2025.


Abdul Mu’ti juga menegaskan bahwa Roblox bukan hanya sekadar permainan biasa. Ia mengungkapkan, game ini berisiko memicu persoalan seperti cyberbullying, tindakan predator online, serta penggunaan transaksi digital tanpa pengawasan yang bisa merugikan anak dan orang tua.


Menanggapi larangan itu, Humas Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Iqbal Rukmana mengatakan dalam bermain game roblox harus diisi dengan identitas pribadi.


Terlebih, kata Iqbal Rukmana, identitas atau id yang didaftarkan setiap anak itu bisa membahayakan bagi anak-anak yang bermainnya.


"Game Roblox itu fenomenanya karna ada vulgar terus memberikan informasi pribadi. Game Roblox kan harus mendaftarjan Id umur," ujarnya kepada Radar Bogor, Rabu 6 Agustus 2025.


Abdul Mu’ti juga menekankan pentingnya peran keluarga dalam mendampingi anak-anak di era digital. Orang tua dianjurkan untuk memahami cara kerja aplikasi dan fitur kontrol perangkat, seperti Google Family Link, yang bisa membantu mengatur waktu bermain dan membatasi konten yang diakses anak.


Artikel dari Viva.co.id menyebut, “sudah ada kasus di mana anak-anak secara tidak sengaja melakukan pembelian tanpa izin dari orang tua seperti yang pernah dilaporkan di sini”.


Fenomena Roblox menunjukkan bahwa dunia digital menyimpan potensi manfaat sekaligus ancaman. Karena itu, keterlibatan orang tua dan sekolah sangat penting dalam mengarahkan penggunaan teknologi secara sehat.


Beberapa artikel media seperti Liputan6, Viva.co.id, dan lainnya telah menyoroti bahaya Roblox jika tidak diawasi. Di antaranya adalah eksploitasi data pribadi anak, penyebaran konten vulgar, dan lemahnya proteksi dari ancaman predator online.

Posting Komentar

0 Komentar