Misteri Kematian Iko Juliant Junior: Dugaan Kejanggalan di Balik Kasus Mahasiswa Unnes

 

Ditulis Oleh: Mariah Ulfah 

Sumber Gambar: Kompas.com


Jakarta, 04 September 2025 – Duka mendalam menyelimuti Universitas Negeri Semarang (Unnes) setelah salah satu mahasiswanya, Iko Juliant Junior (20), meninggal dunia pada Minggu (31/8/2025). Kabar ini menimbulkan tanda tanya besar lantaran terdapat dugaan kejanggalan terkait penyebab kematiannya, yang diduga tidak murni akibat kecelakaan lalu lintas.


Pusat Bantuan Hukum (PBH) Ikatan Alumni Fakultas Hukum Unnes (IKA FH Unnes) menyatakan akan melakukan investigasi mendalam. Advokat PBH, Nauval Sebastian, mengatakan keluarga korban menyerahkan pendampingan hukum sepenuhnya kepada PBH karena masih dalam suasana berduka.


“Dari informasi yang diterima keluarga, almarhum disebut meninggal akibat kecelakaan. Namun ada banyak kejanggalan, terutama luka lebam di wajah yang diduga bukan akibat tabrakan,” ujar Nauval, Selasa (2/9/2025).


Lebih lanjut, Nauval mengungkapkan bahwa sebelum meninggal, Iko sempat mengigau di rumah sakit dengan perkataan, “jangan dipukuli”. Ucapan itu memicu dugaan adanya unsur kekerasan.


Iko diketahui sempat berangkat dari rumahnya di Ngaliyan, Kota Semarang, untuk mengikuti demonstrasi pada Sabtu (30/8) siang dengan mengenakan jaket almamater. Malam harinya, ia kembali ke rumah, lalu pamit lagi untuk membantu membebaskan sejumlah mahasiswa yang masih ditahan polisi.


Sejak saat itu, keluarga Iko tidak mendapat kabar hingga akhirnya Iko dinyatakan meninggal dunia usai menjalani operasi di RSUP Dr. Kariadi Semarang pada Minggu sore.


Kabar yang beredar di media sosial menyebutkan bahwa Iko diantar ke rumah sakit oleh anggota Brimob, bukan petugas lalu lintas. Dokter yang menanganinya menyebut Iko mengalami kerusakan parah pada limpa disertai pendarahan hebat, sehingga harus segera dioperasi. Namun pasca operasi, kondisinya memburuk hingga akhirnya meninggal pukul 15.30 WIB.


Berbeda dengan dugaan kejanggalan tersebut, pihak kepolisian menegaskan bahwa Iko meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu (31/8/2025) dini hari sekitar pukul 03.05 WIB di Jalan Veteran, Semarang.


Menurut laporan, motor Honda Supra yang dikendarai Iko bersama rekannya, Ilham, melaju kencang dan menabrak motor Honda Vario yang dikendarai Viky dan Azis. Benturan keras menyebabkan keempatnya terpelanting dan mengalami luka serius.


“Setelah kejadian, anggota kepolisian yang ada di lokasi segera menolong dan membawa korban ke RS Kariadi. Proses evakuasi berlangsung cepat, hanya selisih beberapa menit setelah kecelakaan,” jelas Artanto.


Polisi kini tengah mengumpulkan bukti, termasuk rekaman CCTV di lokasi, serta memeriksa saksi-saksi, termasuk dua pengendara lain yang selamat. Sepeda motor yang dikendarai Iko juga sudah diamankan.


Meski polisi menegaskan kecelakaan sebagai penyebab, pernyataan terakhir Iko yang mengigau “ampun, Pak, jangan pukuli saya lagi” menimbulkan spekulasi di kalangan keluarga, rekan, dan aktivis mahasiswa. Foto jenazah yang memperlihatkan luka di wajah juga memperkuat dugaan adanya kekerasan.


PBH IKA FH Unnes menyatakan masih mengumpulkan bukti dan keterangan saksi sebelum mengambil langkah hukum lebih lanjut. “Saat ini kami fokus mencari fakta yang sebenarnya agar tidak ada simpang siur informasi,” ujar Ady Putra Cesario dari PBH Unnes.


Fakultas Hukum Unnes menyampaikan belasungkawa melalui akun Instagram resminya. “Keluarga Besar Fakultas Hukum UNNES mengucapkan turut berduka cita atas kepergian salah satu mahasiswa FH UNNES angkatan 2024, ananda Iko Juliant Junior,” tulis pihak fakultas.


Kasus ini kini dalam penyelidikan Satlantas Polrestabes Semarang dengan asistensi Polda Jawa Tengah. Hasil visum dan penyelidikan lanjutan diharapkan dapat menjawab teka-teki di balik kematian Iko, apakah murni kecelakaan atau ada faktor lain yang menyertainya.

Posting Komentar

0 Komentar