Remaja 16 Tahun Aniaya Mahasiswi 23 Tahun Hingga Tewas di Ciracas Jakarta Timur

 

Ditulis oleh: Dhaniel Faturahman

Sumber Gambar: DetikNews

Bekasi, 16 September 2025 — Kasus tragis mengguncang warga Ciracas, Jakarta Timur, setelah seorang mahasiswi berinisial IM (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya yang terletak di Jalan H Yusin, Gang Muchtar, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur pada Jumat malam (12/9) sekitar pukul 22.30 WIB. Polisi menyatakan bahwa pelaku pembunuhan ini adalah kekasih korban sendiri, seorang remaja berusia 16 tahun berinisial FF, yang kini telah diamankan.

Saat ditemukan, jasad korban dalam posisi telungkup dengan luka lebam yang jelas terlihat di bagian leher, wajah, serta tangan. Kondisi tubuh korban menunjukkan tanda-tanda kekerasan yang cukup parah.

Syarif, pemilik kos tempat IM tinggal, mengatakan bahwa sebelum korban ditemukan, sejumlah penghuni sempat mendengar suara teriakan minta tolong dari kamar IM. Tidak lama berselang, suara gaduh seperti benda jatuh juga terdengar.

"Jumat dini hari itu menurut pengakuan tetangga kos di kamar itu ada gaduh, kayak ada benda jatuh, akhirnya ada suara teriakan si korban," kata Syarif kepada wartawan di lokasi, Senin (15/9).

"Katanya ada suara cowok, dia keluar ke atas minta tolong bahwa ada orang di dalam kayaknya lagi berantem," lanjutnya.

Polisi yang menerima laporan segera mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasil penyelidikan awal, diketahui bahwa FF sempat mendatangi kos korban pada Kamis (11/9) malam sekitar pukul 23.45 WIB. Di situlah awal mula tragedi terjadi.

Kepala Polisi sektor Ciracas, Kompol Rohmad Supriyanto, menjelaskan bahwa kedatangan FF berujung cekcok dengan korban. Penyebabnya adalah kecemburuan dari pihak FF yang merasa curiga dan marah karena korban diduga dekat dengan pria lain.

"Pelaku datang ke indekos pada Kamis sekitar pukul 23.45 WIB, dan terjadilah cekcok antara korban dan pelaku. Pelaku merasa cemburu terhadap korban yang jalan dengan laki-laki lain," kata Kompol Rohmad Supriyanto, dikutip dari Antara, Selasa (16/9/2025)

Dalam kondisi panik, FF mencoba menutupi perbuatannya. Ia memindahkan posisi kepala korban lalu menutupinya dengan selimut, seolah-olah korban sedang tertidur. Namun, upaya itu tidak berhasil menipu orang lain, sebab tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban tetap terlihat jelas.

Polisi kemudian melakukan pengejaran dan berhasil menangkap FF hanya beberapa jam setelah jasad korban ditemukan. Penangkapan dilakukan pada Sabtu (13/9) dini hari sekitar pukul 00.15 WIB di rumah pelaku. Remaja tersebut langsung dibawa ke Markas Polisi Sektor Ciracas untuk menjalani pemeriksaan intensif.

Hingga kini, kepolisian masih mendalami kronologi detail dan motif di balik perbuatan FF. Meskipun dugaan kuat mengarah pada faktor cemburu, penyidik berupaya menggali lebih dalam apakah ada faktor lain yang melatarbelakangi tindakan brutal tersebut. Mengingat usia pelaku yang masih di bawah umur, kasus ini kemudian diserahkan kepada Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) sesuai prosedur hukum.

Sementara itu, jenazah korban dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk menjalani autopsi. Guna memastikan penyebab pasti kematian dan memperkuat bukti forensik dalam penyidikan.

Posting Komentar

0 Komentar