Rheza Sendy Pratama, Mahasiswa Amikom Yogyakarta, Tutup Usia Diduga Terkait Demo Ricuh

 

Ditulis Oleh: Puput Meilani

Sumber Gambar: Tribunnews



Jakarta, 3 September 2025 - Seorang mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy Pratama (21), meninggal dunia usai diduga menjadi korban kekerasan dalam aksi demonstrasi di Yogyakarta. Rheza diketahui mengembuskan napas terakhir pada Minggu (31/8) pagi dengan kondisi tubuh penuh luka. Jenazah almarhum telah dimakamkan di Padukuhan Jaten, Sendangadi, Mlati, Sleman. Ayah almarhum, Yoyon Surono, menuturkan bahwa putranya pada malam sebelumnya pamit keluar rumah untuk ngopi bersama temannya. Namun, keesokan paginya ia justru mendapat kabar mengejutkan dari tetangganya. “Pagi saya dikasih tahu tetangga sambil menunjukkan KTP Rheza, katanya anak saya dirawat di RSUP Dr Sardjito karena terkena gas air mata. Tapi saat saya sampai di rumah sakit, Rheza sudah terbujur,” ungkap Yoyon kepada wartawan di rumah duka, Minggu (31/8). Lebih lanjut, Yoyon menceritakan kondisi putranya saat dimandikan. Ia menemukan banyak luka memar di sekujur tubuh, leher patah, serta bekas pijakan sepatu di tubuh almarhum. Meski demikian, pihak keluarga memilih untuk tidak melakukan autopsi terhadap jenazah Rheza. Pihak kampus Amikom turut memberikan keterangan resmi. Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Achmad Fauzi, membenarkan bahwa Rheza merupakan mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi. “Kami masih cek semuanya, baik dari rumah sakit maupun teman-temannya. Namun dari informasi awal yang kami terima, almarhum sempat ikut demonstrasi hari Sabtu-Minggu. Semua masih kami pastikan lagi,” jelasnya. Melalui akun Instagram resminya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Amikom Yogyakarta merilis kronologi singkat singkat yang menyebutkan bahwa Rheza ikut serta dalam barisan mahasiswa saat demonstrasi besar-besaran berlangsung. Dalam situasi kacau, motor yang ditunggangi Rheza mati saat ia hendak berbalik arah. Saat itu aparat menembakkan gas air mata sehingga Rheza terjatuh. Rekannya yang dibonceng berhasil melarikan diri, tetapi Rheza yang tergeletak justru dihampiri aparat hingga nyawanya tak tertolong. Kasus ini mendapat perhatian serius dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Ia meminta Polda DIY untuk mengusut tuntas kematian mahasiswa tersebut. “Saya sudah menyampaikan ke Pak Kapolda untuk melakukan identifikasi, penelitian yang lebih lanjut, gitu aja. Karena mereka yang punya kewajiban,” kata Sultan HB X seperti dikutip dari Detik.com. Sementara itu, Kapolda DIY Irjen Anggoro Sukartono telah melayat ke rumah duka di Mlati, Sleman. Dalam kunjungannya, ia menyampaikan belasungkawa sekaligus menegaskan bahwa pihak kepolisian siap melakukan penyelidikan dan penyidikan jika keluarga menghendaki proses hukum lebih lanjut.

Posting Komentar

0 Komentar