Sumber Gambar : Cnnindonesia.com
Cikarang, 07 Oktober 2025 — Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa kembali menegaskan sikap tegasnya terkait penyerapan anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pemerintah, di bawah kepemimpinan Purbaya, tidak akan ragu untuk memangkas anggaran program tersebut jika hingga akhir Oktober 2025 ditemukan belum terserap secara optimal.
Sikap ini diambil bukan tanpa alasan. Purbaya menjelaskan bahwa langkah pemotongan perlu dilakukan untuk menghindari dana yang telah digelontorkan mengendap dan justru membebani keuangan negara. "Kalau ditemukan masih nganggur, kita bantu secepatnya supaya terpakai. Tapi kalau tidak bisa juga, kita ambil duitnya. Kan begitu, fair kan. Karena daripada nganggur duitnya, kan saya bayar bunga juga, saya akan alihkan ke tempat lain yang lebih siap," ujar Purbaya dalam kesempatan terpisah di Kompleks Istana Kepresidenan pada Jumat (19/9).
Sejak awal menjabat sebagai menteri keuangan pada Senin (8/9), Purbaya memang telah menaruh perhatian khusus pada serapan anggaran MBG yang dinilai "lelet". Anak buah Presiden Prabowo Subianto ini bahkan memprediksi bahwa total pagu anggaran sebesar Rp 71 triliun untuk program MBG tidak akan terserap seluruhnya pada tahun 2025. Pagu merupakan batas tertinggi alokasi anggaran yang ditetapkan untuk suatu program.
Hingga saat ini, Purbaya melaporkan realisasi penyerapan anggaran program MBG telah mencapai Rp 21,64 triliun atau sekitar 34 persen dari total pagu. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 18,63 triliun digunakan untuk program makan bergizi bagi penerima manfaat, yang setara dengan 37 persen dari target penerima selama sembilan bulan pelaksanaan.
Menkeu Purbaya menekankan bahwa ia tidak ingin ada uang negara yang menganggur. Oleh karena itu, anggaran MBG yang tidak terserap tersebut direncanakan bakal disebar atau dialihkan ke pos-pos lain yang dianggap lebih siap dan bermanfaat bagi masyarakat.
Menanggapi rencana pemotongan anggaran MBG ini, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Pandjaitan, sebelumnya telah meminta agar anggaran program tersebut tidak dipotong. Luhut, dalam kesempatan yang sama, juga meminta agar pihak terkait memastikan seluruh anggaran yang sudah disiapkan pemerintah benar-benar digunakan. Luhut beralasan bahwa serapan anggaran yang optimal dinilai dapat menggerakkan ekonomi di daerah.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan respons atas pernyataan Luhut Pandjaitan ini. Meskipun dihadapkan pada permintaan untuk tidak memotong anggaran, Purbaya tetap berpegangan pada prinsip efisiensi dan kehati-hatian anggaran negara, menjadikannya kunci dalam penentuan nasib sisa anggaran program MBG di akhir Oktober 2025.
0 Komentar