Sumber Gambar: Nyak Dewi Daswita Imami
Ditulis Oleh: Nazwa Aulia Fadira
Karawang, 10 November 2025 - Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Kramat 98 menyelenggarakan acara Welcoming Ceremony International Student Mobility 2025 pada Jumat, 7 November 2025. Acara ini menjadi momen resmi penyambutan bagi lima mahasiswa internasional dari University of Northern Philippines (UNP) yang telah terpilih dan lolos dari serangkaian seleksi program pertukaran mahasiswa International Student Mobility 2025.
Lima mahasiswa asal Filipina yang mengikuti program tersebut adalah Merilizh P. Cabotaje, John Elison C. Caricungan, Marc Chlyde R. Laongayan, Gian Rei A. Catindig, dan Kimberly M. Valdez. Seluruhnya berasal dari College of Business Administration and Accounting of University of Northern Philippines, dan akan mengikuti rangkaian kegiatan akademik serta budaya di UBSI selama satu bulan. Kedatangan mereka disambut hangat dalam acara yang digelar di Aula UBSI Kramat 98, dihadiri oleh pimpinan rektorat, pimpinan universitas, Wakil Rektor I Bidang Akademik, Kaprodi Manajemen, dosen-dosen program studi Manajemen dan Akuntansi yang akan mengajar di kelas internasional, perwakilan fakultas, serta beberapa perwakilan organisasi mahasiswa seperti BEM FEB (Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis), HIMAMA (Himpunan Mahasiswa Manajemen), dan HIMAKU (Himpunan Mahasiswa Akuntansi).
Acara ini juga menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Sir Jimmi, M.Pd. selaku Kepala Kantor Urusan Internasional UBSI, Eka Dyah Setyaningsih, S.E., M.M. selaku Kaprodi Manajemen, Sir Dr. Glen Paul Briones sebagai Kepala Program Internasional Fakultas Administrasi Bisnis dan Akuntansi UNP, serta John Elison C. Caricungan yang mewakili mahasiswa peserta program.
Dalam sambutannya, Eka Dyah Setyaningsih menjelaskan bahwa pemilihan program studi Manajemen untuk program International Student Mobility bertujuan memperluas jejaring internasional, meningkatkan kompetensi global mahasiswa agar bisa bersaing secara unggul, serta membuka ruang pertukaran budaya dan pengalaman akademik antara Indonesia dan Filipina. Melalui interaksi langsung di lingkungan kampus, mahasiswa Filipina diharapkan dapat memahami sistem pendidikan di Indonesia sekaligus berbagi pengetahuan dengan mahasiswa UBSI.
“Program ini tentunya akan berkelanjutan. Berkelanjutan dalam artian bisa ada peluang sharing research antar dosen dan mahasiswa di sana atau bisa juga pengabdian masyarakat, general lecture, dan bertukar pengajaran. Misal, dosen Filipina ngajar di Indonesia, begitu pun sebaliknya. Hal ini bisa meningkatkan daya saing kita dan sejalan dengan semangat pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup pengajaran, penelitian, dan pengabdian,” terang Eka Dyah.
Kemitraan ini terbentuk melalui rangkaian proses yang panjang, dimulai dari KUI (Kantor Urusan Internasional) UBSI yang menghadiri pelatihan penguatan Kantor Urusan Internasional yang diselenggarakan oleh kampus ITS Surabaya pada Oktober 2024 yang diadakan selama 5 hari. Pada hari keempat pelatihan tersebut, yaitu 10 Oktober 2024, terdapat kegiatan International Partnership Day dimana Pihak KUI UBSI mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi booth booth kampus luar negeri, baik di level Asia, maupun Eropa. Sir Jimmi, M.Pd. selaku perwakilan KUI UBSI disambut baik oleh dua delegasi Filipina dari booth UNP dan diberikan beberapa selebaran form yang berisikan kemungkinan berkolaborasi antar kampus.
Setelah komunikasi yang intens, penandatanganan nota kesepahaman resmi (MoU) yang di antaranya terdapat butir program International Student Mobility antara UBSI dan UNP pun akhirnya dilakukan pada Februari 2025 di kampus UNP. Sir Jimmi menjelaskan bahwa UNP dipilih sebagai mitra internasional karena hubungan komunikasi yang aktif, kepercayaan antarinstitusi, serta kesamaan visi terhadap keberhasilan program pertukaran mahasiswa.
“UBSI sendiri sudah commit ya, dan sudah meraih akreditasi unggul yang dimana diwajibkan untuk mengimplementasikan kegiatan internasional. Program kolaborasi dengan UNP ini tidak hanya terbatas sampai student exchange saja, tapi akan ada banyak program lainnya untuk mengembangkan kerja sama. Contohnya kolaborasi penelitian antara dosen UBSI dan UNP, kolaborasi organisasi UBSI dan UNP yang bisa dilakukan secara offline maupun online, dan faculty exchange. Akan ada tahapan pembicaraan lebih lanjut untuk menyatukan suara antara dua pihak, dan yang jelas langkah ini merupakan sesuatu yang sangat strategis untuk UBSI secara bertahap,” jelas Sir Jimmi.
Dalam wawancaranya dengan Tim UKM Jurnalistik UBSI, Sir Dr. Glen Paul Briones menjelaskan bahwa mahasiswa UNP menjalani berbagai persiapan menyeluruh sebelum keberangkatan ke Indonesia, mulai dari orientasi budaya, kesiapan fisik dan mental, hingga pembekalan spiritual dan finansial. Ia menambahkan bahwa mahasiswa diharapkan dapat menikmati pengalaman belajar di Indonesia, menghargai keberagaman budaya, serta membawa pengetahuan baru saat kembali ke Filipina. Persiapan tersebut juga mencakup orientasi akademik dan budaya kampus, kesadaran spiritual, serta perencanaan finansial untuk mendukung kelancaran program selama satu bulan di Indonesia.
“I expect that our students will be enjoying, they will learn a lot. And i want them also to bring lots of stories and share their learnings to other Philippines students in our university so that they can also appreciate and imagine just how good the culture and the people here in Jakarta, (Saya harap mahasiswa kami akan menikmati dan belajar banyak hal. Dan saya juga ingin mereka membawa banyak cerita serta menyebarkan pengetahuan yang mereka dapat di sini kepada mahasiswa lain di UNP agar para mahasiswa tersebut juga dapat mengapresiasi serta membayangkan bagaimana indahnya budaya maupun baiknya orang-orang di Jakarta),” ujar Sir Glen Paul.
Salah satu delegasi mahasiswa Filipina, John Elison C. Caricungan, menyampaikan bahwa motivasi mereka mengikuti program ini berpusat pada keinginan untuk memperluas wawasan antarbudaya, meningkatkan profesionalitas, serta memperkuat jaringan internasional. Menurutnya, pengalaman ini menjadi langkah penting untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja global dalam lingkungan multikultural.
“As a Filipinos, we are very curious and want to discover new things so this is a really good opportunity to grow as a student and to have an academic experience professionally. I think this experience will not only shape me into a new person, but it could be very important for my intercultural ability, and it would help me to more understanding when it comes to learning about management here back in University of Northern Philippines, (Sebagai orang Filipina, kami orangnya sangat ingin tahu dan suka mencari tahu hal baru. Jadi, ini adalah kesempatan bagus untuk tumbuh sebagai pelajar dan mendapatkan pengalaman akademik yang profesional. Saya rasa pengalaman ini tidak hanya akan mengubah saya menjadi pribadi baru, tetapi juga akan sangat penting bagi kompetensi antarbudaya saya. Ini juga akan membantu saya jadi lebih mengerti saat mempelajari manajemen di University of Northern Philippines nanti),” tutur John.
Selama menjalani program, para mahasiswa UNP dijadwalkan mengikuti berbagai kegiatan yang memperkenalkan budaya dan kehidupan kampus di Indonesia. Mereka akan berpartisipasi dalam kelas internasional, mengikuti kegiatan kuliner khas Indonesia, serta menghadiri acara budaya dan program sastra yang akan digelar pada 26 November 2025. Selain itu, mereka juga akan berkolaborasi dengan mahasiswa UBSI dalam berbagai kegiatan organisasi dan proyek lintas kampus yang bertujuan memperkuat kerja sama akademik dan sosial.
Acara ini berlangsung meriah dan penuh dengan antusias. Suasana keakraban terasa sejak awal hingga akhir kegiatan, dengan sambutan hangat dari civitas akademika dan penampilan budaya yang menambah semangat kebersamaan. Salah satu peserta acara Welcoming Ceremony, Amelia Putri selaku perwakilan dari organisasi HIMAKU mengungkapkan kesan dan pesan positifnya terhadap program ini.
“Cukup senang dan acaranya juga cukup tersusun dengan rapi. Kita juga bisa lihat secara langsung pertukaran mahasiswa Filipina ke UBSI, dan lihat tayangan company profile dari UNPnya yang mana bisa nambah pengetahuan kita sebagai audience. Pesan untuk teman-teman dari Filipina, selamat dan tetap semangat untuk menuntut ilmunya di Universitas Bina Sarana Informatika!” ungkapnya.
Sebagai institusi pendidikan berakreditasi unggul, kolaborasi dengan UNP menjadi salah satu wujud nyata komitmen UBSI untuk menghadirkan pengalaman belajar berstandar global bagi mahasiswa dan dosen. Tidak hanya sebatas program pertukaran mahasiswa, kerja sama ini juga membuka peluang penelitian bersama, pertukaran dosen lintas fakultas, dan kegiatan sosial lintas budaya. Melalui program International Student Mobility 2025, UBSI terus menunjukkan komitmennya dalam membangun reputasi sebagai universitas yang aktif berkontribusi di kancah pendidikan internasional dan siap mencetak lulusan berwawasan global.
0 Komentar