Sumber gambar: harianterbit.com
Jakarta, 14 Desember 2025 — Ruas Jalan Lintas Timur Sumatera Utara yang menghubungkan Medan, Binjai, Pangkalan Brandan, Tanjung Pura, hingga perbatasan Aceh kini sudah kembali dapat dilalui kendaraan pasca bencana banjir dan longsor. Hal itu dikonfirmasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum yang terus mempercepat pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan setelah bencana terjadi.
Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menegaskan bahwa pemulihan akses ini sangat mendesak demi kelancaran distribusi logistik dan berbagai aktivitas masyarakat dapat berjalan lancar.
"Pasca bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, pembukaan kembali jalur transportasi menjadi prioritas utama sebelum pemerintah berbicara lebih jauh mengenai tahap rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur," ujar Dody, dikutip dari Kompas.com, Minggu (14/12/2025).
Kementerian PU menargetkan agar ruas jalan tersebut bisa kembali beroperasi secara normal sepenuhnya sebelum tanggal 16 Desember 2025.
Dody Hanggodo memastikan seluruh ruas tol terdampak di Sumatera Utara telah kembali beroperasi normal. Meski demikian, pengguna jalan diimbau tetap waspada karena rekayasa lalu sementara yaitu contraflow masih diberlakukan di Ruas Tol Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi. Kebijakan ini sudah berjalan sejak 4 Desember 2025.
Sebagai langkah tanggap darurat untuk kebutuhan warga, Kementerian PU telah menyalurkan berbagai bantuan sanitasi dan air bersih. Bantuan tersebut terdiri dari 66 hidran umum, 8 mobil tangki air, 21 unit toilet portable, 4 unit biority, 3 mobil toilet, serta 1 unit pipa mobile.
Penyaluran bantuan darurat tersebut, Kementerian PU juga melakukan pendataan terhadap dampak kerusakan infrastruktur akibat bencana. Berdasarkan data sementara, kerusakan tercatat pada 12 ruas jalan nasional dan 4 jembatan nasional. Selain itu, kerusakan juga menimpa infrastruktur daerah, meliputi 21 ruas jalan daerah serta 4 jembatan daerah di berbagai kabupaten dan kota.
Selain pemulihan konektivitas, penanganan bencana di Sumatera Utara juga diarahkan pada upaya pengendalian banjir dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Pada sektor Sumber Daya Air, tercatat 51 sungai, 7 bendungan, dan 9 sistem air baku yang terkena dampak bencana di Sumatera Utara, sehingga memerlukan penanganan lanjutan untuk mengurangi risiko kejadian serupa di masa mendatang.
Dengan kembali dibukanya Jalan Lintas Timur Sumatera, mobilitas masyarakat dan distribusi logistik di wilayah terdampak diharapkan perlahan bisa kembali normal. Upaya pemantauan serta penanganan lanjutan pada infrastruktur dan sektor sumber daya air terus dilakukan guna memastikan keamanan pengguna jalan dan mencegah terjadinya bencana serupa di masa mendatang.

0 Komentar