Sumber Gambar: Kompas.Com
Jakarta, 15 Desember 2025 – Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) menjatuhkan sanksi tegas kepada YouTuber Muhammad Adimas Firdaus Putra Nasihan atau dikenal dengan nama panggung Resbob, menyusul kasus penghinaan terhadap suporter Persib Bandung dan suku Sunda yang viral di media sosial. Sanksi tersebut berupa pencabutan status kemahasiswaan atau drop out (DO).
Rektor UWKS, Rr Nugrahini Susantinah Wisnujati menyampaikan Resbob memang tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) di kampusnya. Namun, sambungnya, pria yang juga dikenal sebagai kakak dari konten kreator Muhammad Jannah alias Bigmo itu disebut tidak mengikuti perkuliahan secara penuh.
“Memang betul dia adalah mahasiswa FISIP Universitas Wijaya Kusuma Surabaya semester 3 Namun mahasiswa yang bersangkutan tidak mengikuti proses pembelajaran secara penuh,” kata Nugrahini melalui video pernyataannya, pada Senin (15/12/2025).
Beredarnya video provokatif dari Resbob tersebut, Nugrahini pun menegaskan komitmen UWKS terhadap nilai kebhinekaan dan penolakan terhadap segala bentuk tindakan bernuansa suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Perbuatan tersebut digolongkan sebagai pelanggaran berat sesuai peraturan rektor tentang kode etik dan tata pergaulan mahasiswa. UWKS menilai konten yang disebarkan Resbob tidak menjunjung nilai edukasi dan keadaban, serta mengandung penghinaan terhadap suku tertentu.
"Di mana konten tersebut tidak menjunjung tinggi nilai-nilai edukasi dan keadaban, tidak memilih penggunaan kata-kata yang baik dan perbuatan penghinaan pada suku tertentu. Maka pada peraturan rektor Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, [konten Resbob] termasuk pada pelanggaran berat," sambungnya.
Nugrahini mengungkapkan, keputusan sanksi DO kepada Resbob merupakan tanggung jawab moral, sekaligus untuk menjaga lingkungan akademik yang beradab.
"Rektor Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya, memutuskan untuk menjatuhkan sanksi kepada Muhammad Adimas Firdaus Putra Nasihan, NPM 24520017 berupa pencabutan status sebagai mahasiswa Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya atau DO berdasarkan keputusan Rektor Universitas Wijaya Kusuma Surabaya nomor 324 tahun 2025 sejak ditetapkan keputusan rektor tanggal 14 Desember 2025," tutur Nugrahini.
Resbob mengakui bahwa rekaman itu jelas adanya, terdapat momen saat dirinya live streaming di Surabaya tiga hari lalu terhitung video klarifikasi diunggah pada Kamis, 11 Desember 2025. Dalam tayangan tersebut Resbob meminta maaf atas ucapanya yang telah menyakiti seluruh masyarakat.
“Saya sadar ucapan saya tersebut sangat sensitif, dan tidak ada alasan pembenaran untuk hal itu. Hal ini diluar daripada kesadaran saya yang mengakibatkan kecelakaan murni,” ucap Resbob pada video klarifikasi yang diunggah di Instagram, Kamis (11/12/2025).
“Oleh karenanya, izinkan saya memohon maaf dunia akhirat lahir batin yang setulus-tulusnya dan sebesar-besarnya,” timpalnya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat Kombes Pol Hendra Rochmawan, telah meminta keluarga streamer Resbob, atau AF, untuk menyerahkan diri kepada pihak kepolisian.
“kami minta kepada orang tuanya, saudaranya, yang apabila ada komunikasi intens dari Resbob, agar melaporkan kepada kami dan bisa menyerahkan diri kepada kami, sehingga untuk proses ini bisa berjalan dengan baik,” ujar Hendra pada Senin (15/12/2025).
Kasus penghinaan suku Sunda dan Viking oleh Resbob telah dilaporkan ke Polda Jawa Barat dan Polda Metro Jaya, pihak kepolisian masih melakukan pencarian terhadap tersangka. Laporan yang dilayangkan oleh Viking Persib Club (VPC) Pusat ke Polda Jawa Barat, kini telah naik ke tingkat penyidikan.
“Semalam saya ditelpon untuk hadir di Polda, dimintai keterangan sebagai saksi pelapor. Dan ternyata berkasnya sudah naik ke penyidikan, sehingga saya diminta keterangan,” kata pengacara VPC, Ferdy Rizky Adilya, Senin (15/12/2025).
Ketua Umum VPC Tobias Ginanjar juga turut dipanggil penyidik untuk memberikan keterangan tambahan terkait laporan tersebut, diduga keberadaan Resbob yang berpindah-pindah tempat.
“Dari kepolisian sudah mulai mengerahkan tim khusus untuk mendapatkan orangnya dan sudah tahu katanya posisinya dimana karena memang sempat loncat-loncat dari Jakarta ke Surabaya, ke Mojokerto terakhir katanya di Semarang," katanya, Senin (15/12/2025).

0 Komentar