Jakarta, 28 Maret 2022 - Konferensi Pers Mahasiswa menolak penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden diselenggarakan di depan Tugu 12 Mei Universitas Trisakti, Grogol, Petamburan, Jakarta Barat, pada pukul 15.00 WIB.
Siaran Pers bersama mahasiswa yang bertajuk “Terstuktur, Sistematis, Masif: Terkonsolidasikannya Agenda Elite Politik-Ekonomi Melalui Penundaan Pemilu” ini mengundang para jurnalis, pers, serta media massa, baik melalui surat undangan secara resmi maupun undangan yang diunggah pada akun sosial media melalui flyer di instagram.
Konferensi Pers ini dihadiri oleh Bayu Satria Utomo (Ketua BEM UI), Delpedro Marhaen (Blok Politik Belajar), Muhammad Yusuf (BEM SI Kerakyatan Wilayah BSJB), Fauzan Raisal (Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti), dan Untirta Movement Community sebagai pembicara. Selain itu, Konferensi Pers ini juga dihadiri oleh perwakilan mahasiswa dan mahasiswi dari beberapa kampus seperti Universitas Esa Unggul, Universitas Indonesia, Universitas Trisakti, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Bina Sarana Informatika dan masih banyak lagi.
BACA JUGA : KONSER JUSTIN BIEBER DI JAKARTA TUAI PROTES, NETIZEN : NUNGGU 12 TAHUN CUMAN BUAT KONSER DI STADION MADYA?
“Dalam waktu dekat ini, mahasiswa Jakarta akan bergolak menentang wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden. Kami menyerukan kepada mahasiswa di daerah lain untuk segera membentuk konsolidasi melakukan perlawanan semesta terhadap upaya penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden,” kata Pedro ketika di wawancarai pada Senin, 28 Maret 2022.
Rencana akan dilakukan sebelum Ramadhan, karenanya pemerintah diminta satu suara untuk tegas mengeluarkan pernyataan secara resmi menolak penundaan pemilu. Mereka menilai penundaan Pemilu telah melangkahi konstitusi, terlebih menurut mereka tidak ada satu pun koreksi konstitusional yang dilakukan lembaga kekuasaan lain kepada pemerintah.
Kendati demikian, Delpedro belum mengungkapkan jadwal pasti gelaran demonstrasi itu, ia juga menuturkan aksi ini digelar sebagai bentuk protes. Sebab wacana penundaan pemilu 2024 adalah sebuah pelanggaran konstitusi. Selain itu Pedro menilai bahawa wacana penundaan pemilu 2024 ini menunjukkan sebuah rezim bebas, culas, dan bahkan tamak.
“Kami rencananya akan turun ke jalan dengan jutaan mahasiswa, karena hal ini masih ambigu serta tidak ada statement yang jelas dan dapat dipercaya,” tutur Fauzan Raisal ketika ditanya mengenai rencana aksi selanjutnya.
Tak hanya itu, mereka juga mengajak teman-teman mahasiswa di seluruh Indonesia untuk turun aksi, “Kami mendorong teman-teman yang ada di Bandung, Jogjakarta, Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan teman-teman yang ada di Indonesia bagian timur untuk bisa merapikan barisannya. Karena akan ada satu konsolidasi nasional yang akan kita bangun di DKI Jakarta ini, dan outputnya adalah kita akan turun langsung ke jalan,” tambah Bayu Satrio Utomo.
0 Komentar