(Aksi Masa Mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika. Foto : Imprafotografi)
Jakarta, 12 April 2022 – Ratusan Mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika turut meramaikan Aksi Nasional Geruduk Rumah Rakyat, yang dinaungi oleh Aliansi BEM Seluruh Indonesia pada Senin, 11 April 2022. Aksi ini merupakan aksi lanjutan dari unjuk rasa yang sebelumnya dilakukan pada 28 Maret 2022.
Satu hari sebelum aksi, lokasi demonstrasi yang semula direncanakan di depan Istana Negara mendadak dipindahkan ke Kompleks Gedung DPR/MPR. Sebanyak 400 massa aksi dari Mahasiswa UBSI yang berasal dari beberapa cabang sekitar Jabodetabek dan PSDKU yang ikut menjadi partisipan untuk menyampaikan keresahan dan jeritan rakyat.
Berawal dari “Seruan Aksi Nasional Mahasiswa UBSI Bergerak” yang diunggah melalui akun media sosial Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika (BEM UBSI) dalam instagram bemubsi, pada Minggu, 10 April 2022. Membuat seluruh mahasiwa UBSI bergabung untuk menyatukan barisan di depan stasiun televisi TVRI sesuai titik kumpul yang telah ditentukan.
“Dari BEM sendiri sudah melayangkan surat pemberitahuan kepada rektor UBSI,” ucap Intan Kartika Wijanti selaku Presiden Mahasiswa UBSI. Ada 3 tuntuntan yang sudah dikaji dalam konsolidasi mahasiswa UBSI diantaranya adalah:
1. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk mendengarkan aspirasi masyarakat bukan aspirasi parpol.
2. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menstabilkan harga bahan pokok dan ketahanan pangan.
3. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menolak penundaan pemilu.
Rombongan massa aksi dari Universitas lain baru mulai memadati Senayan pada pukul 13.30 WIB. Banner dan poster besar protes juga ditancapkan di pagar gerbang pintu masuk DPR RI. Dan mulai memanas ketika massa aksi berusaha mendobrak pagar dan mendesak masuk ke Gedung DPR RI pada pukul 14.35 WIB.
BACA JUGA : 3 Periode, Luhut mengklaim 110 Juta Big Data Pemilu 2024 Ditunda, Wiranto : Kalau ada buktikan
(Pihak Kepolisian merapatkan barisan untuk menjaga dan mentertibkan aksi demo kemarin. Foto : Imprafotografi)
Pada pukul 15.00 WIB, pihak kepolisian membentuk border sepanjang pagar Gedung DPR RI untuk mengamankan kedatangan Kapolri dan tiga anggota DPR lainnya. “Perpanjangan tiga periode dan proses yang tidak konstitusional tidak akan dilaksanakan. Kami jamin tahapan pemilu berjalan sebagaimana mestinya,” janji Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad dari atas mobil komando kepada ribuan pengunjuk rasa di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 11 April 2022.
Dasco juga mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo akan segera melantik anggota KPU dan Bawaslu terpilih periode 2022-2027. Koordinator BEM SI memberikan satu berkas merah tuntutan dan korek kuping besar kepada pemerintah sebagai simbol agar mereka dapat mendengar aspirasi masyarakat dengan lebih jelas.
“Kita disini untuk memperjuangkan hak dan aspirasi dari masyarakat.” jelas Intan ketika ditanya alasan BEM UBSI mengundang seluruh elemen mahasiswa UBSI dalam aksi kali ini. Aksi unjuk rasa mulai tidak kondusif, mahasiswa UBSI diminta untuk tetap merapatkan barisan untuk menghindari adanya provokator atau penyusup yang masuk dalam barisan aksi massa
Aksi mulai diwarnai kericuhan pukul 15.34 WIB. Sejumlah demonstran saling dorong dan melempar botol sambil bergerak meninggalkan lokasi aksi yang sedang ricuh. Aksi semakin tidak kondusif setelah ditembakannya gas air mata oleh pihak kepolisian untuk memukul mundur aksi massa.
Ade Armando menjadi salah satu korban kericuhan di aksi tersebut. Dosen FISIP UI sekaligus pegiat media sosial, yang menjadi sasaran amuk massa. Bahkan seorang wartawan sempat melihatnya ditelanjangi sebelum akhirnya dibantu oleh pihak kepolisian. Sebelumnya Ade sempat terlihat adu mulut dengan sejumlah massa aksi. Penyebab terjadinya pengeroyokan pada Ade diduga oleh sekelompok massa akasi yang menganggapnya sebagai pendukung setia Jokowi dan pernah menistakan agama tertentu.
(Elemen masyarakat lainnya juga ikut andil dalam aksi demo kemarin. Foto : Imprafotografi)
Tidak hanya diikuti oleh mahasiswa, sejumlah elemen masyarakat lainnya seperti ibu-ibu, ojek online, organisasi masyarakat (ormas), hingga sejumlah pelajar STM terlihat memadati depan gerbang DPR RI untuk ikut berunjuk rasa.
0 Komentar