Jakarta,
16 September 2022 – Kenaikan Harga BBM Subsidi membuat keberlangsungan hidup
rakyat menengah kebawah terancam. Perang yang terjadi anatara Rusia-Ukraina
berimbas kepada kondisi ekonomi dunia yang tidak stabil, dan termasuk pula
ekonomi Indonesia yang ikut menurun. Pemerintah telah mengambil keputusan yang
krusial untuk rakyat Indonesia dengan menaikan harga BBM Subsidi. Dengan
naiknya harga bahan bakar otomatis harga bahan pokok kian meningkat.
Dengan membawakan 3 tuntutan. Yaitu,
1) Menuntut dan mendesak pemerintah untuk mencabut
keputusan terkait kenaikan BBM.
2) Menuntut dan mendesak pemerintah menunda proyek
Strategis Nasional yang tidak berdampak langsung kepada masyarakat dan
mengalihkan anggaran ke subsidi BBM.
3) Menuntut dan mendesak pemerintah untuk menerapkan
regulasi pemakaian BBM Bersubsidi secara tegas.
Melanjutkan
Aksi yang sebelumnya telah dilakukan pada tanggal 8 September 2022, dimana
Aliansi BEM Seluruh Indonesia yang pada saat itu telah memberikan ultimatum
terhadap pemerintahan untuk menurunkan harga BBM Subsidi ke harga semula dalam
waktu 1 minggu.
Tidak terdapatnya kepastian yang diberikan oleh pemerintah dan juga harga BBM Subsidi yang hingga saat ini harganya masih belum turun, dilakukanlan Aksi Nasional 2 yang kembali digelar dengan masa yang lebih banyak.
BACA JUGA : Press Release Upacara Pembukaan Kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka
Pada pukul 11 siang masa aksi mulai berkumpul dan menyanyikan lagu Indonesia Raya di depan Perpustakaan Indonesia. Pukul 1 siang hari masa long march menuju ke titik aksi yaitu Istana Presiden. Sebelumnya aparat kepolisian sudah membrikade daerah Patung Kuda sehingga masa aksi hanya bisa berorasi di sekitar patung kuda.
Dimulai dengan sumpah mahasiswa para
mahasiswa dari berbagai kampus yang turut hadir melakukan orasi secara
bergantian, hingga pukul 2 siang polisi menambahkan personelnya. Dengan
bertambah banyaknya polisi yang mengamankan, banyak pula masa dari berbagai
kampus yang baru datang. Selang beberapa waktu kericuhan mulai terjadi, hingga
masa aksi berhasil menghancurkan pertahananan polisi karena telah menghancurkan kawat berduri yang memblokade jalan. Suasana sedikit meredam saat pihak
kepolisian hanya meminta masa aksi untuk menyampaikan tuntutanya, tapi tidak
memperdulikan masa aksi agar di pertemukan oleh presiden atau wakilnya.
Tiba pada puncak kericuhan dimulai kembali pada sore hari tepatnya pada pukul 4 Sore. Kericuhan berlangsung sekitar 10 menit, masa aksi mencoba untuk menerobos tapi personel polisi yang menghalangi cukup banyak sehingga cukup sulit untuk diterjang.
Pada pukul 16.40 perwakilan BEM SI mengadakan Press Release. “Kami terus
mengajak kawan-kawan untuk mengawal isu kenaikan BBM sampai kita mendapatkan
keadilan. Kami sangat kecewa dengan para polisi yang ada di depan karena hari
ini kami kembali medapatkan represifitas. Dari tanggal 6 sampai tanggal 10 kita
adakan aksi wilayah secara serentak. korban berjatuhan lebih dari 10, lebih
dari 20, lebih dari 50 yang mungkin dikatakan kami di amankan, pada aslinya
lihat di media sosial kami dengan tangan kosong membawa aspirasi masyarakat.”
Begitu
kekecewaan yang di sampaikan oleh salah
satu perwakilan dari BEM SI yang selang 10 menit melakukan press release
sekitar pukul 17.00 masa aksi pun mulai menarik diri dengan rasa kecewa yang
besar dari kawasan Patung Kuda.
0 Komentar