Huawei resmi meluncurkan arloji pintar (smartwatch) terbaru mereka di Indonesia, yaitu “Huawei Watch Buds’’ pekan ini. Seperti namanya, smartwatch tersebut merupakan perangkat wearable 2-in-1 yang dibekali dengan sebuah wadah yang bisa menyimpan aksesori audio true wireless stereo (TWS), lengkap dengan earbuds TWS-nya. Tempat penyimpanan TWS ini bisa ditemui ketika pengguna membuka permukaan layar atau bodi utama arloji pintar. Panel arloji pintar ini turut berfungsi sebagai "penutup" cangkang TWS yang bisa dibuka-tutup.
Huawei Watch Buds ini dibanderol di Indonesia dengan harga Rp 6.999.000. Masa pre-order saat ini tengah berlangsung pada tanggal 3-14 April 2023. Pemesanan dapat dilakukan secara online melalui Huawei Official Store di berbagai e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, Blibli, Lazada dan TikTok Shop.
Huawei Watch Buds memiliki layar berukuran 1,43 inch menggunakan panel Active Matrix Organic Light Emitting Diode (AMOLED) dengan resolusi 466 x 466 piksel dan kerapatan pixel 326 PPI. Huawei Watch Buds turut membekali fitur pemantauan kesehatan meliputi SpO2, kualitas tidur, detak jantung dengan teknologi pemantauan detak jantung TruSeenTM 5.0+. Huawei juga turut memberikan 80 mode olahraga dan desain Watch Face yang disesuaikan, sehingga pengguna dapat melihat status baterai buds secara langsung dari smartwatch.
Earbuds Huawei Watch Buds memiliki berat hanya 4 gram. Sehingga pengguna tidak perlu takut bahwa earbuds-nya akan terlepas karena kekuatan magnet sangat kuat. "Berkat Innovative Mutual Magnet Array, kekuatannya 40% lebih tinggi daripada magnet tunggal," klaim Edy Supartono, Training Director Huawei CGB Indonesia.
Soal durabilitasnya, bodi Huawei Watch Buds terbuat dari baja murni dengan circuit boards dari material tembaga kelas atas yang fleksibel dan biasa digunakan pada ponsel lipat. Engsel Huawei Watch Buds telah teruji mampu menahan lebih dari 100.000 kali buka tutup, dan bahkan tetap berfungsi normal setelahnya.
"Jika membuka sehari delapan kali, Huawei Watch Buds bisa bertahan digunakan selama delapan tahun," kata Edy.
0 Komentar