Jepang Buang Limbah Nuklir ke Laut

 

Dibuat oleh: Muhammad Farhan Subchi 

Sumber gambar: pikiran rakyat depok.com

Senin, 28 Agustus 2023 – Jepang mulai membuang limbah nuklir yang telah diolah dari pembangkit listrik Fukushima ke Samudera Pasifik pada (24/8/23)


Jepang mulai melepaskan air radioaktif ke Samudera Pasifik, setelah 12 tahun pasca krisis nuklir, hal ini tetap dilakukan walaupun sejumlah pihak negara melarang keras seperti China dan Korea Selatan. 

Air limbah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang sudah bertahun tahun disimpan di dalam tangki, para ahli berpesan bahwa pelepasan tangka tersebut aman, namun banyak juga ilmuwan yang tidak sepakat mengenai dampak yang ditimbulkan. 

Banyak ilmuwan berpendapat jika kadar tritium rendah, dampaknya minimal. Namun para kritikus mengatakan diperlukan lebih banyak penelitian tentang bagaimana hal ini dapat berdampak pada dasar laut, kehidupan laut, dan manusia.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang berkantor di Fukushima, mengatakan analisis independen di lokasi menunjukkan konsentrasi tritium dalam air yang dibuang jauh di bawah batas operasional 1.500 becquerel per liter (Bq/L). Batas tersebut enam kali lebih kecil dari batas air minum yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 10.000 Bq/L, yang merupakan ukuran radioaktivitas. Pada hari Jumat, Tepco mengatakan bahwa sampel yang diambil pada kamis sore menunjukkan tingkat raioaktif berada dalam batas aman yaitu konsentrasi batas tritium di bawah 1.500 Bq/L. 

Profesor ilmu lingkungandan geologi di University of Portsmouth, James Smith mengatakan, "secara teori, Anda dapat meminum air ini", 

Dan Fisikawan David Bailey, yang menjalankan laboratorium di Perancis yang mengukur radioaktivitas, setuju, dan menambahkan bahwa kuncinya adalah berapa banyak tritium yang ada di sana.“Pada tingkat tersebut, tidak ada masalah dengan spesies laut, kecuali kita melihat penurunan populasi ikan yang parah, misalnya,” ujar dia, seperti dikutip dari BBC, Senin (28/8/2023).


Namun beberapa ilmuwan mengatakan kita tidak dapat memprediksi dampak pelepasan limbah tersebut.

Posting Komentar

0 Komentar