Sumber
gambar: Aliyya Hanifah
Ditulis
oleh: Nazwa Aulia Fadira
Cikampek,
3 Desember 2023 — Mahasiswi semester 5 program studi (prodi) Sastra Inggris di
UBSI Kramat 98 bernama Aliyya Hanifah berhasil mengukir prestasi internasional.
Ia berpartisipasi sebagai pembicara pada II OIC Youth Scientific Congress dan
mendapatkan pendanaan full funded
dari Pemerintah Kazan, Rusia.
Aliyya
menyukai berbagai kegiatan dan lomba, pribadinya yang aktif memegang prinsip “daftar
saja semua dengan semaksimal mungkin, soal hasil kita serahkan kepada Allah
Ta'ala.” Peluang menjadi pembicara di delegasi internasional ini, ia ketahui
dari kakak laki-lakinya yang juga menyenangi perlombaan, Aliyya mempersiapkan
semua berkas dan kriteria yang dibutuhkan dengan telaten meskipun dia baru
menyelesaikan kegiatan Pengabdian Masyarakat di Malaysia.
“Persiapan
saya adalah mengikuti banyak kegiatan kecil terlebih dahulu seperti Himpunan Mahasiswa
Bahasa dan Sastra Inggris, Seminar Teaching On The Road, dan kegiatan HIMABI lainnya
yang membuat CV saya lebih berkesan, kemudian saya juga mengikuti kegiatan di
luar kampus seperti Rumah Disabilitas, serta seminar-seminar baik nasional
maupun internasional tujuannya adalah supaya dalam mendaftar kegiatan internasional,
pengalaman saya dapat menjadi nilai tambah dalam seleksi. Saya juga belajar
menulis ilmiah dari Tazkia Juara yaitu komunitas menulis yang dibentuk oleh
kakak saya sendiri dan temannya, meskipun begitu saya tetap belajar sebagai
murid di sana. Selain persiapan pengalaman (CV) dan belajar menulis, saya juga
mempersiapkan fisik dengan tetap menjaga pola makan dan istirahat teratur
karena perbedaan suhu dan kegiatan yang padat disana,” terang Aliyya saat
diwawancarai oleh UKM Jurnalistik UBSI, Jumat (01/12/2023).
Orang-orang
hebat yang hadir di sana seperti mahasiswa S2, mahasiswa S3, asisten profesor,
guru akademi militer, dosen, dan mahasiswa S1 di Rusia itu sendiri sempat
membuat Aliyya merasa minder. Namun, berkat teman-temannya di sana, Aliyya
dapat mengerti bahwa mereka tidak memandang orang dari kedudukan atau besar
kecilnya dia, di sana semua sama, semuanya ingin berkenalan, belajar, dan
berdiskusi bersama. Selain itu, karena ini adalah kegiatan Muslim, jadi semua
ilmu pengetahuan yang dibahas berdasarkan asas Islam, akan tetapi delegasi non
muslim pun tetap bisa mengikuti kegiatan ini.
Aliyya
sukses mempresentasikan topik makalah berjudul Adaptation of Assistive Technology in Inclusive Education: An Analysis
of Recent Trends. Aliyya percaya bahwa pendidikan adalah hak bagi semua
orang, entah itu anak-anak atau orang tua, laki-laki atau perempuan, bahkan
orang-orang yang membutuhkan bantuan khusus untuk dapat menuntut ilmu. Ia
berharap dapat berkontribusi dalam mendukung pendidikan anak-anak yang memiliki
kebutuhan khusus dan dapat mengispirasi orang lain untuk tetap semangat dalam
menuntut ilmu di masa yang akan datang.
“Jangan
pernah takut mencoba, cobalah dari hal kecil dulu, ambil semua peluang yang
ada, tetap menjadi orang yang haus akan ilmu, terus bermimpi dan bangun untuk
mewujudkannya. Fokus kepada passionmu,
berbuat baik pada semua dan terakhir jangan lupa berdoa. Kegiatan OIC Youth
Kazan akan selalu ada setiap tahun diantara bulan Oktober - Desember,
persiapkan dirimu untuk tahun depan. Aku tunggu kisah dari mahasiwa BSI
lainnya!” tutupnya.
0 Komentar