Mengukir Prestasi Internasional: Aliyya Hanifah menjadi Delegasi dan Pembicara Pada II OIC Youth Scientific Congress 26 – 29 Desember 2023 di Rusia

 


Sumber gambar: Aliyya Hanifah

Ditulis oleh: Nazwa Aulia Fadira


Cikampek, 3 Desember 2023 — Mahasiswi semester 5 program studi (prodi) Sastra Inggris di UBSI Kramat 98 bernama Aliyya Hanifah berhasil mengukir prestasi internasional. Ia berpartisipasi sebagai pembicara pada II OIC Youth Scientific Congress dan mendapatkan pendanaan full funded dari Pemerintah Kazan, Rusia.

Aliyya menyukai berbagai kegiatan dan lomba, pribadinya yang aktif memegang prinsip “daftar saja semua dengan semaksimal mungkin, soal hasil kita serahkan kepada Allah Ta'ala.” Peluang menjadi pembicara di delegasi internasional ini, ia ketahui dari kakak laki-lakinya yang juga menyenangi perlombaan, Aliyya mempersiapkan semua berkas dan kriteria yang dibutuhkan dengan telaten meskipun dia baru menyelesaikan kegiatan Pengabdian Masyarakat di Malaysia.

“Persiapan saya adalah mengikuti banyak kegiatan kecil terlebih dahulu seperti Himpunan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris, Seminar Teaching On The Road, dan kegiatan HIMABI lainnya yang membuat CV saya lebih berkesan, kemudian saya juga mengikuti kegiatan di luar kampus seperti Rumah Disabilitas, serta seminar-seminar baik nasional maupun internasional tujuannya adalah supaya dalam mendaftar kegiatan internasional, pengalaman saya dapat menjadi nilai tambah dalam seleksi. Saya juga belajar menulis ilmiah dari Tazkia Juara yaitu komunitas menulis yang dibentuk oleh kakak saya sendiri dan temannya, meskipun begitu saya tetap belajar sebagai murid di sana. Selain persiapan pengalaman (CV) dan belajar menulis, saya juga mempersiapkan fisik dengan tetap menjaga pola makan dan istirahat teratur karena perbedaan suhu dan kegiatan yang padat disana,” terang Aliyya saat diwawancarai oleh UKM Jurnalistik UBSI, Jumat (01/12/2023).

Orang-orang hebat yang hadir di sana seperti mahasiswa S2, mahasiswa S3, asisten profesor, guru akademi militer, dosen, dan mahasiswa S1 di Rusia itu sendiri sempat membuat Aliyya merasa minder. Namun, berkat teman-temannya di sana, Aliyya dapat mengerti bahwa mereka tidak memandang orang dari kedudukan atau besar kecilnya dia, di sana semua sama, semuanya ingin berkenalan, belajar, dan berdiskusi bersama. Selain itu, karena ini adalah kegiatan Muslim, jadi semua ilmu pengetahuan yang dibahas berdasarkan asas Islam, akan tetapi delegasi non muslim pun tetap bisa mengikuti kegiatan ini.

Aliyya sukses mempresentasikan topik makalah berjudul Adaptation of Assistive Technology in Inclusive Education: An Analysis of Recent Trends. Aliyya percaya bahwa pendidikan adalah hak bagi semua orang, entah itu anak-anak atau orang tua, laki-laki atau perempuan, bahkan orang-orang yang membutuhkan bantuan khusus untuk dapat menuntut ilmu. Ia berharap dapat berkontribusi dalam mendukung pendidikan anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus dan dapat mengispirasi orang lain untuk tetap semangat dalam menuntut ilmu di masa yang akan datang.

“Jangan pernah takut mencoba, cobalah dari hal kecil dulu, ambil semua peluang yang ada, tetap menjadi orang yang haus akan ilmu, terus bermimpi dan bangun untuk mewujudkannya. Fokus kepada passionmu, berbuat baik pada semua dan terakhir jangan lupa berdoa. Kegiatan OIC Youth Kazan akan selalu ada setiap tahun diantara bulan Oktober - Desember, persiapkan dirimu untuk tahun depan. Aku tunggu kisah dari mahasiwa BSI lainnya!” tutupnya.

Posting Komentar

0 Komentar