Oleh Mella Kurnia Sari pada Sabtu, 17 September 2022 pukul 07.30 WIB
Belakangan ini media digemparkan dengan diretasnya situs Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Yang dilakukan oleh Bjorka. Bjorka juga mengakui telah mengakses dokumen rahasia milik Badan Intelejen Negara (BIN) yang dikirimkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Beberapa orang menganggap hal tersebut adalah pengalihan isu dari kasus Ferdy Sambo dan kenaikkan BBM. Seperti diketahui, kasus Ferdy Sambo sampai saat ini masih belum menemukan titik terang terkait kejadian yang sebenarnya tentang pembunuhan terhadap Brigadir J beberapa waktu lalu.
Sama halnya dengan kasus kenaikkan BBM, pemerintah hingga saat ini masih tutup telinga akan suara Masyarakat. Mendengar namanya dicurigai sebagai pengalihan isu Ferdy Sambo, Bjorka pun langsung membuat cuitan yang berisi “if anyone thinks I’m here to divert the Sambo case I don’t even know who he is. But I will help to make @ListyoSigitP listen to your insistence” tweet dari akun @bjorxanism yang dikutip pada Senin, 12 September 2022.
BACA JUGA : Mengapa Dengan Koruptor?
Hal lainnya yang membuat kasus Bjorka ini dicurigai dan diragukan beberapa masyarakat adalah karena dari awal Bjorka hanya menjual data ke forumnya dia. Seperti menjual data registrasi sim card dan data data lain, fokusnya hanya kejualan data data saja, bertujuan mencari cuan. Dan tiba-tiba saja dia merubah motifnya ke motif politik, menyerang politisi sana sini. Terjadi perubahan motif disini, dimana belakangan ini sedang ramai perbincangan publik terhadap isu Ferdy Sambo dan kenaikkan BBM. Naiknya isu Bjorka ini menutupi isu yang lainnya dikarenakan aksinya yang membongkar dalang pembunuhan Munir.
Padahal menurut sebagian orang, thread yang ia buat sudah menjadi rahasia umum yang sudah banyak dibahas di platform lain. Hal ini tentu menjadi perhatian banyak pihak, salah satunya dari Pakar Keamanan Siber dari CISSREC Pratama Persadha. Dia menjelaskan ada banyak kemungkinan lain motif Bjorka salah satunya bukan isu perihal pembunuhan berencana namun lebih kepada isu judi online.
"Karena beberapa bulan lalu ketika judi online banyak diblokir kan dia juga menyewa hacker untuk meretas web pemerintah, yang artinya dia punya kemampuan seperti itu. Ini banyak kemungkinannya. Intinya kalau hacker-nya jago pasti bisa menyembunyikan identitasnya”, ungkap Pratama. Kala itu kasus pemerintah sempat dipakai sebagai landing page judi online.
BACA JUGA : Krisis Keselamatan Seksualitas Masyarakat, Terutama Dengan Korban Laki- Laki
0 Komentar